Cryptoharian – Pasar aset kripto mengalami guncangan tajam pada hari Senin (7/10/2025), dengan total kapitalisasi pasar anjlok sekitar US$ 60 miliar hanya dalam satu jam.
Berdasarkan data CoinMarketCap, kapitalisasi pasar kripto global turun dari US$ 4,30 triliun pukul 15.00 UTC menjadi US$ 4,24 triliun pukul 16.00.
Bitcoin (BTC) memimpin penurunan ini setelah sebelumnya mencetak harga tertinggi intraday di atas US$ 126.000. Namun tak lama kemudian, harga terkoreksi ke kisaran US$ 122.997, menghapus lebih dari US$ 40 miliar dari kapitalisasi pasarnya. Melansir dari finbold.com, nilai pasar BTC turun dari US$ 2,49 triliun menjadi US$ 2,45 triliun dalam waktu singkat.
Hampir semua dari 10 kripto teratas mengikuti jejak Bitcoin, Ethereum (ETH), Solana (SOL) dan XRP masing-masing mencatatkan kerugian intraday.
Satu-satunya pengecualian adalah BNB, yang masih mencatat kenaikan 7 persen dalam 24 jam terakhir. Ini menandakan ada rotasi modal ke aset-aset yang dianggap lebih ramah regulasi dan berbasis exchange.
Penurunan ini muncul setelah reli selama beberapa pekan yang membawa Bitcoin naik hampir 20 persen sejak akhir September.
Baca Juga: Ethereum Mendekati Breakout Bersih, Altcoin Diprediksi Menguat
Berdasarkan pendapat para analis, koreksi ini lebih merefleksikan:
- Aksi ambil untung oleh trader.
- Kemungkinan reposisi oleh whale.
- Tekanan teknikal setelah BTC gagal menembus US$ 125.000 – US$ 126.000 secara meyakinkan.
Jika dilihat secara teknikal, penutupan harian di bawah US$ 121.000 dapat membuka ruang menuju US$ 117.000, yang berdasarkan data on-chain merupakan area akumulasi besar, sekitar 190.000 BTC terakhir berpindah tangan di level ini.
Namun meski harga terkoreksi, data derivatif menunjukkan bahwa ini bukanlah aksi panic selling. Pasalnya, open interest di bursa futures utama masih stabil di US$ 2,9 miliar (turun 4,36 persen dalam seminggu). Sementara itu, aliran dana masuk ke spot Bitcoin Spot ETF tetap kuat, dengan masuknya dana sebesar US$ 21 miliar pada 6 Oktober, dipimpin oleh BlackRock IBIT.
Kini pasar mengawasi apakah Bitcoin mampu mempertahankan level psikologis US$ 120.000, terutama menjelang rilis notulen FOMC pada minggu ini. Sebagaimana diketahui, rilis ini bisa memberi sinyal penting soal arah suku bunga dan likuiditas global.