XRP kembali mencuri perhatian setelah dua bulan kemenangan besarnya atas SEC. Kabar positif tersebut semakin kuat ketika Ripple berhasil memenangkan penghargaan “Best Initiative with Digital Currencies or Assets” pada ajang PAY360 Awards di London.
Meski begitu, di tengah gelombang optimisme, komunitas kripto dihadapkan pada pergerakan besar dana internal Ripple senilai $55 juta. Aktivitas ini menimbulkan spekulasi di pasar, memunculkan pertanyaan apakah langkah tersebut dapat memengaruhi stabilitas harga XRP.
Saat ini, para pelaku pasar mencoba menilai keseimbangan antara sentimen positif dari kemenangan hukum dan penghargaan, dengan kekhawatiran atas aktivitas internal yang cukup besar.
Penghargaan dan Transaksi Internal
Kemenangan Ripple di PAY360 Awards 2025 menjadi tonggak penting dalam perjalanan perusahaan yang berfokus pada efisiensi pembayaran lintas batas.
Penghargaan ini menegaskan posisi Ripple sebagai salah satu pelopor penggunaan aset digital dalam sistem keuangan modern.
Cassie Craddock, selaku Wakil Presiden dan Managing Director Ripple untuk Inggris dan Eropa, menyampaikan bahwa penghargaan tersebut menjadi bentuk pengakuan terhadap kegunaan nyata teknologi Ripple dalam mendorong sistem pembayaran global yang cepat, terjangkau, dan efisien.
Acara PAY360 Awards sendiri diikuti lebih dari 300 perusahaan dari berbagai sektor keuangan digital, dengan 99 di antaranya masuk sebagai finalis di 21 kategori.
Sekitar 950 tamu hadir di JW Marriott Grosvenor House untuk menyaksikan penghargaan yang dianggap sebagai salah satu ajang paling bergengsi di industri pembayaran global.
Selain Ripple, beberapa nama besar lain seperti Thunes dan Tribe Payments juga mendapatkan penghargaan di kategori masing-masing.
Namun di balik kesuksesan tersebut, perhatian publik beralih ke aktivitas besar yang terjadi di jaringan XRP. Pada 6 Oktober 2025, tercatat adanya transfer sebesar 55 juta XRP, senilai sekitar $55,9 juta, menuju salah satu dompet yang dikendalikan Ripple.
Transaksi ini terdeteksi oleh Whale Alert dan segera menjadi bahan perbincangan di komunitas kripto. Nilai transaksi yang besar dan waktu transfer yang berdekatan dengan momentum penghargaan membuat banyak pihak berspekulasi tentang tujuan di baliknya.
Beberapa analis menilai langkah tersebut tidak berkaitan dengan penjualan aset ke pasar, melainkan bagian dari pengelolaan likuiditas dan kas perusahaan.
Ripple diketahui kerap memindahkan token ke dompet utama sebelum mendistribusikannya melalui saluran On-Demand Liquidity atau akun institusional mitra globalnya.
Hal ini umum dilakukan sebagai bagian dari pengaturan dana operasional, bukan strategi pelepasan token.
Kehadiran transaksi besar ini memang dapat memicu kekhawatiran jangka pendek, tetapi hingga kini belum ada tanda bahwa Ripple melakukan pelepasan besar-besaran ke pasar terbuka.
Perusahaan juga belum memberikan pernyataan resmi terkait tujuan transfer tersebut. Para pengamat memperkirakan, jika dana tersebut tetap berada dalam dompet internal Ripple, dampaknya terhadap jumlah sirkulasi tidak akan signifikan.
Namun, jika sebagian di antaranya dialokasikan ke bursa atau saluran eksternal, bisa muncul potensi perubahan kecil pada arus likuiditas.
Dalam konteks ini, penting dicatat bahwa aktivitas internal bukan selalu pertanda negatif. Sebaliknya, pergerakan besar semacam ini sering kali menjadi bagian dari persiapan internal untuk memperkuat infrastruktur pembayaran global.
Dengan semakin banyak lembaga keuangan yang menjalin kemitraan dengan Ripple, manajemen likuiditas yang aktif menjadi kebutuhan operasional yang wajar.
Analisis Harga XRP
Pasar XRP menunjukkan stabilitas yang cukup baik meski munculnya pergerakan dana besar tersebut. Pada awal Oktober 2025, harga XRP berada di sekitar $2,99 dengan daerah harga bawah di $2,93 dan batas atas di $3,05.
Ketika kabar transfer muncul, harga sempat turun tipis ke kisaran $2,95 namun segera pulih kembali, menunjukkan bahwa pasar tidak menilai peristiwa ini sebagai ancaman langsung.
Aktivitas pembelian cepat yang terjadi sesaat setelah koreksi menandakan bahwa minat terhadap XRP masih kuat.
Indikator teknikal saat ini memperlihatkan arah netral ke positif. Kondisi tersebut mengindikasikan keseimbangan antara tekanan jual dan dorongan beli, di mana pasar cenderung menunggu kejelasan langkah Ripple berikutnya.
Grafik Harian XRPUSD

Namun sayangnya, secara garis besar pergerakan masih menunjukkan arah turun atau negatif. Hal ini menandakan bahwa potensi apresiasi jangka panjang belum terlihat jelas, meskipun struktur harga jangka menengah masih stabil.
Beberapa analis memperkirakan bahwa XRP tengah membentuk pola konsolidasi panjang yang biasanya menjadi fase akumulasi sebelum pergerakan harga yang lebih besar.
Berdasarkan analisis teknikal, struktur ini telah terbentuk hampir satu tahun dan berpotensi menandai awal perubahan arah dalam beberapa bulan mendatang.
Namun, karena momentum jangka panjang masih condong negatif, sebagian pelaku pasar memilih untuk menunggu konfirmasi arah sebelum mengambil posisi baru.
Saat artikel ini ditulis, XRP masih diperdagangkan di sekitar $2,87, turun sekitar 3% dalam sepekan terakhir. Penurunan tersebut lebih disebabkan oleh faktor pasar global ketimbang reaksi langsung terhadap aktivitas internal Ripple.
Volume perdagangan yang sempat meningkat hingga tujuh kali lipat dari rata-rata harian menunjukkan tekanan jual dari pihak institusional, namun pasar berhasil menstabilkan diri di kisaran $2,85 hingga $2,87.
Pelaku pasar kini fokus pada apakah XRP mampu bertahan di daerah harga tersebut sebagai fondasi stabilitas berikutnya.
Apabila XRP berhasil menembus batas atas di sekitar $3,05 hingga $3,10, potensi apresiasi menuju kisaran $3,50 bisa terbuka. Namun bila tekanan jual semakin kuat dan harga turun ke bawah $2,70, kemungkinan koreksi lanjutan dapat terjadi.
Hingga kini, indikator teknikal jangka menengah menunjukkan arah campuran, dengan tekanan jangka panjang yang masih menahan laju apresiasi penuh.
Selain itu, tekanan makroekonomi juga memberi pengaruh cukup besar. Ripple tengah menghadapi proses peninjauan izin perbankan nasional oleh OCC di Amerika Serikat, dengan batas waktu keputusan pada 7 Oktober 2025. Hasil keputusan tersebut akan sangat memengaruhi posisi Ripple dalam sektor keuangan AS.
Apabila disetujui, hal ini bisa memperkuat legitimasi Ripple sebagai institusi finansial berbasis teknologi blockchain dan membuka peluang kerja sama lebih luas dengan bank-bank besar.
Sementara itu, apresiasi Bitcoin yang mencapai $125.000 turut memengaruhi dinamika pasar kripto.
Beberapa investor memilih memindahkan modal ke aset utama tersebut, sementara sebagian lainnya tetap bertahan di XRP karena melihat potensi jangka panjang pada sistem pembayaran lintas batas yang terus berkembang.
Dengan keseimbangan ini, XRP masih dianggap sebagai salah satu aset dengan struktur harga yang cukup kuat di tengah ketidakpastian pasar global.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, meskipun aktivitas internal Ripple menimbulkan perhatian, tidak ada indikasi kuat bahwa pergerakan besar tersebut merupakan aksi jual yang dapat menekan harga secara signifikan.
Sebaliknya, langkah itu kemungkinan besar terkait strategi pengelolaan dana dan kesiapan likuiditas untuk mendukung operasi global. Penghargaan internasional yang baru diraih Ripple memperkuat citra perusahaan sebagai pelopor pembayaran digital lintas batas.
Walau indikator teknikal menunjukkan arah campuran dan pergerakan harga jangka panjang masih negatif, stabilitas jangka menengah tetap terjaga.
Dengan pemantauan yang hati-hati terhadap faktor regulasi dan kondisi pasar global, XRP dinilai masih berada dalam posisi relatif aman di tengah dinamika yang terus berubah.